Pages

Minggu, 27 Maret 2016

KONSEP RUMAH ISLAMI

Budi Sukada
Bagi setiap muslim, rumah yang Islami tentu menjadi idaman. Namun, tidak semua bisa memahami apa sebenarnya yang disebut rumah Islami itu. Sehingga, banyak yang salah kaprah menerjemahkan konsep rumah Islami. Menurut Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Budi Sukada, rumah yang Islami bukanlah rumah yang desain arsitekturnya seperti masjid atau rumah yang di dalamnya penuh dengan ornamen-ornamen Islam, seperti kaligrafi, dan lainnya.
Rumah yang Islami, katanya, adalah rumah yang efisien, bisa untuk sarana dzikir kepada Allah, dan mengingat akan mati, serta tidak dibuat-buat. ''Rumah yang Islami itu bukan yang menghadap kiblat atau yang WC-nya tidak menghadap kiblat. Namun, rumah Islami adalah rumah yang dibuat dan tidak dibuat-buat,'' katanya kepada Republika usai berbicara pada diskusi Perlambang dalam Peradaban Islam, di arena Islamic Book Fair, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Budi mengungkapkan, rumah yang Islami adalah rumah yang memungkinkan penghuninya untuk saling bersilaturahmi dan berinteraksi. Sementara itu, privasi masing-masing orang juga bisa terjaga di dalamnya. ''Kalau kriteria-kriteria tersebut terpenuhi, baru menjadi tugas arsitek untuk mewujudkan itu dalam desainnya,'' ungkapnya. Namun, kata dosen Jurusan Arsitektur Universitas Indonesia (UI) ini, tidak semua orang bisa memahami hal ini. Bahkan, para pemilik rumah sering kali tidak mau kalau rumahnya tidak dibuat-buat. Mereka ingin agar rumahnya terkesan mewah dan megah. ''Kebanyakan orang sekarang justru ingin rumahnya tertutup dari lingkungan luar dan para tetangga.
Mereka membangun tembok rumah yang tinggi-tinggi. Kecenderungannya sekarang kita memang menjadi semakin individualis,'' ujar alumnus jurusan Teknik Arsitektur UI ini. Masyarakat sekarang juga lebih suka mendesain tata letak ruangnya di mana orang tua tidur di lantai atas sedangkan anak-anak tidur di lantai bawah. Ini menyebabkan anak-anak dan orang tua tidak bisa bersilaturahmi dan berinteraksi dengan baik. Desain rumah yang Islami, sebut Budi, terdapat zona-zona di mana privasi masing-masing penghuninya terjaga atau tidak terganggu. ''Rumah yang Islami juga rumah yang bisa sebagai tempat kumpul seluruh anggota keluarga atau penghuninya,'' terangnya.
Namun, yang lebih penting rumah yang Islami adalah rumah yang tidak menutup diri dari dunia luar. Tapi, tetap memungkinkan interaksi dan hubungan sosial dengan lingkungan sekitar dan para tetangga bisa berlangsung dengan baik. Di rumah tersebut, lanjutnya, orang juga bisa merasa welcome (diterima dengan baik). Rumah Islami juga bukan rumah yang menonjolkan kemewahan dan kekayaan. Soal ornamen-ornamen yang bercorak Islami seperti kaligrafi, tutur Budi, boleh-boleh saja dipasang di rumah. Tapi, yang harus dijadikan pedoman adalah bahwa pemasangannya harus di tempat yang pas.

Sumber : Republika online


Untuk merancang sebuah rumah islami, ada beberapa hal esensial yang perlu diperhatikan. Sehingga didapat sebuah desain rumah islami yang ideal, tidak hanya sekedar dekoratif saja. Hal-hal tersebut antara lain :
  1. Desain rumah hendaknya tidak ditujukan untuk menunjukkan status sosial seseorang (kedudukan atau jabatan). Indah tapi tidak berlebihan atau glamour. Ramah terhadap lingkungan dan hubungan dengan tetangga terjaga dengan baik.
  2. Dinding atau pagar sebaiknya tidak terlalu tinggi, sehingga membuat rumah terlingkupi dan terkesan sebagai benteng yang memutuskan hubungan dengan tetangga. Dengan catatan masih memenuhi fungsinya sebagai pengaman.
  3. Pintu utama dan teras usahakan tidak diletakkan secara tegak lurus dengan ruang tamu. Sebaiknya disamping rumah. Hal ini dimaksudkan agar ketika tuan rumah membuka pintu, seorang tamu tidak langsung melihat isi rumah melainkan hanya sebagian kecil. Selain itu desain juga menjaga agar ketika ada seorang tamu dan tuan rumah dalam keadaan tidak siap menerima tamu (tidak berjilbab), aurat tuan rumah akan tetap terjaga. Hal ini juga menjaga dari pandangan orang iseng yang sambil lewat melonggok kedalam rumah.
  4. Ruang tamu hendaknya tidak bersambung dengan ruang keluarga dan ruang – ruang lain dalam rumah sehingga aktivitas penghuni tidak bisa diketahui oleh tamu. Ruang tamu harus benar-benar dirancang supaya penghuni tidak merasa terganggu aktifitasnya dengan kedatangan tamu.
  5. Kamar mandi usahakan mudah perawatannya sehingga kebersihannya tetap terjaga. Pilih bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah ditumbuhi jamur atau lumut
  6. Letak toilet sebaiknya tidak menghadap kiblat, usahakan menghadap utara atau selatan.
  7. Sebaiknya meminimalkan hiasan berupa patung dan gambar manusia atau binatang akan menghalangi malaikat Rahmat untuk masuk kedalam rumah.
  8. Sediakan sebuah ruang untuk tempat beribadah (mushola, untuk salat – salat sunnah) sekaligus sebagai tempat pembinaan bagi seluruh anggota keluarga. Ruang yang akan memberi ruh dan sumber cahaya ilahi bagi keluarga.
Sumber : www.andyrahman-architect.com

Semoga artikel diatas dapat menginspirasi dan bermanfaat untuk kita dalam merancang dan membangun sebuah rumah Islami yang ideal yang dapat lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.

Selain dari fisik bangunan untuk konsep rumah islami ada factor yang tidak kalah penting juga.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh baihaqi dari Anas RA, Rasulullah SAW bersabda. “berilah cahaya pada rumah tanggamu dengan sholat dan membaca Al Qur’an.”
Hadits diatas menjelaskan perintah Rasulullah SAW kepada kita untuk senantiasa selalu membaca Al Qur’an. Bukannya malah memajang Al Qur’an di setiap ruangan rumah hunian kita. Dengan membaca Ayat-ayat Al Qur’an kita dapat menerangi rumah tangga.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Daruquthni dari Anas RA, Rasulullah bersabda, “perbanyaklah membaca Al Qur’an di rumahmu, sesungguhnya didalam rumah yang tidak ada orang yang membaca Al Qur’an, akan sedikit sekali dijumpai kebaikan dirumah itu, dan akan banyak sekali kejahatan, serta penghuninya akan merasa sempit dan susah.”
dari hadits diatas sangatlah jelas bahwa membaca Al Qur'an dapat menjumpai kebaikan dan menjauhkan kita dari kejahatan serta kita akan dimudahkan dalam menjalani hidup ini.
Wallahua’lam bishowab

0 komentar:

Posting Komentar